Thursday, July 21, 2016

5 Rekomendasi Warung Bakso di Bogor

Sebagai kota hujan, Bogor siap menghangatkan warga maupun wisatawan dengan semangkuk bakso. Ada banyak warung bakso di kota ini. Berikut 5 di antaranya yang KompasTravel pernah sambangi.

Bakso PMI

Warung ini memang sudah terkenal di kalangan pecinta kuliner Bogor. Salah satu yang membuatnya tetap menjadi juara bakso ialah komposisi daging yang tidak masuk akal sehingga pemilik rela tidak mengharapkan untung dari baksonya.

Terkenal dengan bakso rudal besarnya yang kaya akan daging membuat kedai yang berlokasi di Jalan Pandu Raya ini tidak pernah sepi pengunjung.

“Daging itu menentukan semuanya kalau di bakso, makanya saya harus turun tangan. Apalagi di sini komposisi 60 kilogram daging di hari biasa hanya dicampur dengan 2,5 kilogram sagu, dan sisanya bumbu,” ungkap Marini yang merupakan pemilik Kedai Bakso PMI Pandu Raya dan Malabar, kepada KompasTravel, Selasa (17/2/2016).

Di daerah pecinan Bogor, tepatnya Jalan Suryakencana terdapat gerobak bakso yang mempunyai pelanggan artis ternama hingga politisi, bahkan pejabat setingkat menteri.

Bakso Kikil Pak Jaka

Bakso Kikil Pak Jaka berada di kawasan pecinan Bogor, tepatnya sebelum perempatan Gang Aut, Jalan Suryakencana nomor 287, Bogor, Jawa Barat.

Sepintas tampilannya sangat sederhana, menggunakan gerobak kayu beroda dua yang parkir di depan toko olahraga. Di bagian atas gerobak tersebut terlihat kotak berisikan kikil dan potongan daging segar.

Walaupun tampilannya yang sederhana, cita rasa dari bakso ini sudah tidak diragukan. Terbukti dari banyaknya artis yang sering menyantap bakso urat dengan potongan kikil dan daging tersebut.

Bakso Jaja

Bosan dengan bakso mi berkuah, Anda harus mencoba Bakso Jaja di Bogor yang menyuguhkan hal beda sejak 1980. Di sini bakso berkuah disandingkan dengan mi kering.

Sepintas sama dengan mi yamin namun mempunyai bumbu yang berbeda. “Yang terkenal di sini memang menu bakso mi keringnya, beda dengan yamin. Sebenarnya bumbu yang dipakai tidak terlalu istimewa, simpel saja,” ujar Arian, pengelola Bakso Jaja pusat saat dikunjungi KompasTravel, Senin (15/2/2016).

Jika Anda mengunjungi Kota Bogor, cobalah berkunjung ke Kedai Bakso Jaja yang ada di Jalan KH. Soleh Iskandar, tepat di samping kiri Universitas Ibnu Kaldun.

Bakso Basset

Di Bogor, ada bakso yang berukuran besar berwarna sedikit kecoklatan yang terkenal dengan sebutan Basset. Basset Bogor ini sudah terkenal kenikmatannya, hingga banyak ditiru oleh para penjual bakso lain.

Untuk mendapatkan Basset yang asli, Anda dapat berkunjung ke jalan Tentara Pelajar, Cimanggu, Bogor. Lokasinya sekitar 10 menit dari pusat kota atau satu kilometer dari pintu keluar tol lingkar luar Bogor (BORR).

Kedai ini bisa menghabiskan daging sebanyak 15 hingga 16 kilogram per hari, tetapi untuk akhir pekan bisa mencapai 20 hingga 25 kilogram. Namun, sang pemilik mengaku tidak pernah menyimpan stok bakso di lemari pendinginnya.

“Saya gak mau simpan stok bakso, soalnya akan merubah rasa ketika hari itu dibuat, tapi tidak terjual. Harus fresh saat dihidangkan, jadi pas habis ya terpaksa warung harus tutup, walaupun belum waktunya,” ujar Idrus Harmono penerus Bakso Basset generasi kedua, saat dikunjungi KompasTravel, Senin (15/2/2016) sore.

Kedai Kang Bakso

Bakso ternyata tidak hanya perihal daging saja, disajikan dengan tulang bersumsum segar dengan kikil yang masih menempel rasanya sangat menggugah selera.

Kedai Kang Bakso yang berlokasi di Jalan Semeru, tepat di seberang SPBU Semeru menyajikan menu yang tidak lazim. Bukan hanya menunya, konsep higienis dan kekinian yang diusung kedua pemiliknya pun menjadi identitas kedai.

Qanita dan Febri sengaja kedua owner yang juga hobi makan bakso tersebut mengatakan konsep yang diusungnya ini berawal dari kegelisahan pecinta bakso sendiri. Banyak pecinta bakso yang kesulitan mencari bakso yang enak, tempatnya nyaman, juga harganya murah.

“Kedai ini dikonsep atas permasalahan pecinta bakso sendiri sebenarnya. Banyak banget kan yang suka bakso, tapi jarang yang enak dan nyaman tempatnya. Sekalinya nyaman harganya takut mahal,’ ujar Qanita saat dikunjungi KompasTravel di kedainya, Kamis (18/2/2016) sore.

Sumber

0 comments:

Post a Comment