Thursday, July 28, 2016
Home »
» Akses Alternatif SSA Bogor tak Efektif Mengurai Kemacetan
Akses Alternatif SSA Bogor tak Efektif Mengurai Kemacetan
8:04:00 AM
No comments
BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor (KRB) untuk mengurai kemacetan. Meskipun berdampak di seputaran KRB, namun lalu lintas akses alternatif SSA masih kurang lancar.
Pemkot Bogor menyatakan, akan memastikan tata ruang menjadi lebih teratur terkait ketertiban yang belum terlaksana di akses alternatif tersebut. ''Maka itu, akses alternatif dari SSA ini akan terus diperbaiki, seperti di Jalan Dewi Sartika dan sekitarnya, serta di Jalan Otista,'' kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Senin (25/7).
Menurut Bima, selain memperbaiki jalan akses alternatif dari SSA, Pemkot Bogor juga akan memperbaiki tata ruang kota. Ia menyatakan, pihaknya akan melakukan zonasi atau pemecahan area menjadi beberapa bagian. ''Kami juga akan akselerasi penataan di pusat kota. Penerapan Sistem Satu Arah hanya awal saja, karena akan ada lanjutan lagi,'' ungkap dia.
Pemkot Bogor, lanjut Bima, juga akan mengurus perizinan terlebih dahulu, agar memudahkan para investor. Bima pun meminta Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) untuk lebih mengembangkan sistem berbasis daring yang saat ini sudah berjalan. ''Ini salah satunya juga untuk mengetahui pola kebijakan ke depannya,'' katanya.
Pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowaro, meminta Pemkot Bogor memperhitungkan dampak jalan alternatif SSA. ''Mestinya, kalau buat SSA, juga dipertimbangkan dan diperhitungkan dampaknya pada jalan di sekitarnya,'' kata Djoko kepada Republika, Senin.
Djoko menyatakan, upaya tersebut bisa dilakukan agar ada alternatif solusi saat SSA diberlakukan. Sehingga, lanjut dia, SSA tidak hanya dilakukan untuk memindahkan masalah tanpa menyelesaikan kemacetan.
Tak hanya jalan, Djoko menilai, Pemkot Bogor seharusnya juga memberikan solusi transportasi saat SSA diberlakukan. ''Percepatan transportasi yang terintegrasi dan terjangkau juga penting, agar berpengaruh pada volume kendaraan,'' ungkap dia.
Menurut Djoko, solusi mengenai penanganan transportasi juga harus menyentuh kawasan permukiman dan perumahan. Belum lagi, sambung dia, transportasi menuju kawasan wisata juga harus terjangkau, untuk mengurangi kendaraan pribadi yang berlebihan. ''Seringkali, menata lalu lintas jalan, tapi penataan transportasi diabaikan. Sehingga, SSA hasilnya hanya memindahkan persoalan,'' jelas dia.
Djoko menyatakan, pembenahan transportasi saat SSA diberlakukan sangatlah penting. Ia berpendapat, saat ini kapasitas jalan tidak juga bertambah, sementara jumlah kendaraan pribadi terus meningkat. Hal tersebut seharusnya bisa menjadi prioritas.
Sumber
0 comments:
Post a Comment