Saturday, December 10, 2016
Home »
» Network Sharing , Ancaman atas Dominasi Telkom
Network Sharing , Ancaman atas Dominasi Telkom
11:04:00 PM
No comments
Pembahasan revisi PP Telekomunikasi No.52 dan 53 Tahun 2000 memang tak habis dibahas. Soal berbagi jaringan alias network sharing, hal ini dinilai bakal menimbulkan daya saing yang menurun.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Danny Buldansyah. Menurutnya, ancaman bagi penyedia operator seluler lebih kepada daya saing.
"Bisa tidak ada operator yang dirugikan karena revisi PP 52/53. Sebetulnya network sharing itu bukan persoalan si operator paling besar itu enggan diminta sharing [berbagi] infrastruktur," ucapnya di dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Ia kemudian melanjutkan, "hanya saja hal ini bisa menurunkan daya saing."
Danny pun memberi contoh, selama ini operator yang paling besar --dalam hal ini Telkomsel-- getol membangun di daerah remote seperti Maluku hingga Papua.
Di daerah seperti itu anggap saja belum ada operator lain yang membangun, sehingga operator besar seperti Telkomsel tak memiliki saingan.
"Tentu beda ceritanya jika nanti operator lain seperti XL dan Indosat misalnya, ikut membangun atau membuka jaringan di sana juga. Sudah pasti yang besar itu harus menurunkan harganya karena ada pemain lain," lanjut Danny.
Lebih lanjut, Danny pun menilai memang menyoal revisi PP 52/53 ini masih penuh ketidakpastian.
Telkom akan tetap mendominasi'
Di tempat yang sama, pendapat lainnya berasal dari seorang analis Bahana Securities Leonardo Henry Gavaza.
Menurutnya, jika network sharing ditetapkan, maka penyedia operator seluler seperti Indosat dan XL tidak perlu membangun backbone.
"BTS cukup satu saja untuk berdua, hal ini bisa mendorong rendahnya capex dan operating cost. Mereka [Indosat dan XL] nantinya bakal memperkuat perang harga di daerah," tuturnya.
Ia kemudian melanjutkan, "untuk pemain besar seperti Telkom, ia tetap akan mendominasi. Namun tidak akan sebesar sekarang."
Sementara itu Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Haryajid Ramelan ikut 'meramalkan' mengenai network sharing dan tarif interkoneksi.
"Jika tarif interkoneksi jadi turun dan network sharing diselenggarakan, maka Telkom tidak akan benefit. Sedangkan XL dan Indosat akan diuntungkan," ujarnya.
Sumber
Related Posts:
KAI and Perumnas Agreed to Develop Transit Oriented Apartments State-owned train company PT Kereta Api Indonesia (KAI) and state-owned housing company PT Perumnas had agreed to develop three apartments with tran… Read More
Hikers struck by lightning in BogorThree hikers were struck by lightning on Mount Kencana in Bogor, West Java, resulting in burns to up to 50 percent of their bodies. Bekas… Read More
Citing Security Concerns, Police Cancel Hizbut Tahrir Event in BogorJakarta. The Bogor Police have cancelled the International Caliphate Forum 1438 organized by the Hizbut Tahrir Indonesia, or HTI, scheduled for Sunday… Read More
Polisi Tetapkan Anggota DPRD Kota Bogor TersangkaBOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor asal Partai Amanat Nasional (PAN)ditetapkan sebagai tersangka kasus penjualan proyek fiktif aspirasi rakyat Kota… Read More
Akankah Transpakuan Bogor Tinggal NamaBogor - Moda transportasi massal milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lebih dari sepekan tak beroperasi. Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) se… Read More
0 comments:
Post a Comment