Kisah prostitusi di Kemang, meskipun sudah menjadi rahasia umum, namun selalu mengalami perkembangan pergerakan dan tampak selalu hidup.
Mereka memiliki cara eksklusif untuk bisa bertahan dibalik pro dan kontra yang ada di masyarakat.
Selain itu, petugas berwajib pun sudah melakukan tindakan terkait kasus prostitusi di Kemang ini.
Semua hal ini terlihat berdasarkan kesaksian terbaru yang berhasil dirangkum menjadi 9 fakta dengan 2 narasumber berbeda.
Seorang pria berprofesi tukang parkir, Putra (nama samaran, red) di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Kemang, memaparkan fakta terbaru yang diketahuinya mengenai kegiatan prostitusi di daerah tersebut.
Selain itu, seorang wanita cantik, Nona (nama samaran, red) menguatkan bahwa kegiatan tersebut sudah lama berlangsung. Ia pun mengungkapkan fakta terakhir yang diketahuinya.
Berikut ini sembilan faktanya:
Mantan makelar PSK di Kemang alih profesi jadi tukang parkir
Salah seorang pria mengaku mantan makelar PSK di daerah Kemang, sebutlah namanya Putra (nama samaran, red), ditemui Pojokbogor.com pada Selasa (29/8/2018) malam.
Pria muda ini kini sibuk berprofesi sebagai tukang parkir di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Kemang, Kabupaten Bogor.
Putra mengaku, pekerjaannya sekarang ini dilakoni dengan bergantian (shift, red) bersama kawannya.
“Nggak, malam aja, ganti-gantian, gantian pagi sama malam,” katanya.
Jam ramai PSK Kemang sekitar pukul 21.00 WIB
Putra menceritakan, di daerah Kemang ini ada jam ramainya (jam para PSK muncul, red).
“Ya, ramai kalau masih jam 9. Kalau jam 10 ke atas sudah sepi,” akunya kepada Pojokbogor.com di lokasi.
Menurutnya, dari daerah Jalan Raya Parung tidak ada para Pekerja Seks Komersial (PSK). Justru, katanya, mereka ada sebelum batas daerah ini (Jalan Raya Parung, red).
“Iya, yang di sana nggak boleh,” ujarnya.
Para PSK tetap kembali berprofesi sebagai PSK
Putra juga menyebut, keberadaan PSK dari daerah Jalan Raya Parung tidak diperbolehkan ada karena sudah ditertibkan dan permintaan dari masyarakat.
“Iya, di sana (sambil menunjuk ke arah daerah Kemang, red). Kalau di sana nggak boleh (sambil menunjuk ke arah Jalan Raya Parung, red). Sudah ditertibkan, permintaan dari masyarakat,” bebernya.
Menurutnya, meskipun sudah bersih dari para PSK tersebut, namun mereka tetap saja ada.
Bahkan, Putra mengaku masih ada saja para wanita yang kembali lagi bekerja sebagai PSK.
Mengaku sering mendapat curhatan para PSK
Putra mengaku sering mendapat curhatan para PSK. Banyak di antara mereka bahkan berasal dari daerah pelosok demi mencari nafkah di daerah Kemang ini.
“Kalau ada yang benar-benar cari nafkah, kita kasihan juga,” ujar.
Ia mengaku, terkadang perlu membantu para PSK itu sekedar untuk menambah bantuan biaya hidup mereka.
“Iya, kasihan gitu, iya, ada janda yang terpaksa cari nafkah (dengan menjadi PSK, red),” ujarnya.
Ada juga di antara mereka, katanya, memiliki beberapa anak dan harus berjuang mencari nafkah.
PSK ‘main mata’ dengan pihak berwajib, informasi lowker dari jalur pertemanan
Jika para PSK tersebut ditangkap pihak berwajib, kata Putra, hal itu tidak berlangsung lama.
Meskipun, lanjutnya, bisa jadi memang dikasih keterampilan.
“Ya, balik-balik lagi nanti juga,” ujarnya.
Soal penyebaran informasi lowongan kerja PSK ini, katanya, peredaraannya melalui jalur pertemanan.
“Dia bilang (para PSK itu, red) kalau di sini dapat kerja pabrik atau apa gitu, nggak bilang kalau kerja kayak gini,” bebernya.
PSK Kemang tinggal di kontrakan atau mess
Para PSK itu, menurut Putra, tinggal di kontrakan atau mess.
“Mereka ada yang tinggal di kontrakan atau di mess,” ujarnya.
Menurutnya, jika ingin bisa bergabung sama mereka, cukup datangi mereka di lokasi tongkrongan mereka.
“Kalau mau, mbak ke sana, datang aja, numpang istirahat, ajak ngobrol (sambil ngopi, red) yang ada di warung-warung, jangan yang di jalan, tapi kalau ada tamu cowok (calon pelanggan, red) tahu diri aja,” tutur pria berperawakan kurus ini.
Warga Kemang benarkan kegiatan ini sudah lama berlangsung
Salah seorang warga Kemang bernama Nona, (nama samaran, red) membenarkan soal fakta kegiatan prostitusi di daerahnya.
“Oo iya, di situ emang terkenal dengan prostitusinya,” aku wanita cantik ini kepada Pojokbogor.com.
Nona mengaku di daerah Parung dekat Pom bensin berdasarkan informasi yang ia ketahui, banyak hal aneh.
“Coba transit ke Parung yang dekat pom bensin, di situ bnyak yang aneh gitu deeh,” akunya, Selasa (28/8/2018) malam.
Zaman dulu jika transit ke Parung, akan ditemui para PSK
Dahulu, kata Nona, jika transit di Parung akan banyak ditemui PSK yang dibawa ke sana.
Hanya saja, ia tidak bisa memastikan untuk kondisi saat ini apakah masih seperti itu atau tidak.
“Transit ke Parung tuh banyak PSK yang dibawa ke sana. Itu dulu sih, gak tau sekarang,” ujar perempuan yang sudah menikah ini.
Daerah Kemang sudah lama ramai akan PSK sejak pukul 21.00 WIB
Dahulu, katanya, di atas pukul 21.00 WIB jika melewati daerah tersebut (sekitar Kemang-Parung, red) ada sejumlah PSK yang suka lambaikan tangan ke arah mobil atau motor.
“Dulu mah waktu masih di sana, di atas jam 9- an malam kalo lewat situ suka ada PSK yang lambai- lambai tangan ke mobil atau motor,” ujar perempuan yang kini berdomisili di Tasikmalaya ini.
Waktu ramai keberadaan para PSK di Kemang, sejak dahulu, katanya, di atas pukul 09.00 WIB dan di bawah pukul 24.00 WIB.
“Iya, di atas jam 9- an, di bawah jam 12- malam,” pungkasnya.
Sumber
Mereka memiliki cara eksklusif untuk bisa bertahan dibalik pro dan kontra yang ada di masyarakat.
Selain itu, petugas berwajib pun sudah melakukan tindakan terkait kasus prostitusi di Kemang ini.
Semua hal ini terlihat berdasarkan kesaksian terbaru yang berhasil dirangkum menjadi 9 fakta dengan 2 narasumber berbeda.
Seorang pria berprofesi tukang parkir, Putra (nama samaran, red) di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Kemang, memaparkan fakta terbaru yang diketahuinya mengenai kegiatan prostitusi di daerah tersebut.
Selain itu, seorang wanita cantik, Nona (nama samaran, red) menguatkan bahwa kegiatan tersebut sudah lama berlangsung. Ia pun mengungkapkan fakta terakhir yang diketahuinya.
Berikut ini sembilan faktanya:
Mantan makelar PSK di Kemang alih profesi jadi tukang parkir
Salah seorang pria mengaku mantan makelar PSK di daerah Kemang, sebutlah namanya Putra (nama samaran, red), ditemui Pojokbogor.com pada Selasa (29/8/2018) malam.
Pria muda ini kini sibuk berprofesi sebagai tukang parkir di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Kemang, Kabupaten Bogor.
Putra mengaku, pekerjaannya sekarang ini dilakoni dengan bergantian (shift, red) bersama kawannya.
“Nggak, malam aja, ganti-gantian, gantian pagi sama malam,” katanya.
Jam ramai PSK Kemang sekitar pukul 21.00 WIB
Putra menceritakan, di daerah Kemang ini ada jam ramainya (jam para PSK muncul, red).
“Ya, ramai kalau masih jam 9. Kalau jam 10 ke atas sudah sepi,” akunya kepada Pojokbogor.com di lokasi.
Menurutnya, dari daerah Jalan Raya Parung tidak ada para Pekerja Seks Komersial (PSK). Justru, katanya, mereka ada sebelum batas daerah ini (Jalan Raya Parung, red).
“Iya, yang di sana nggak boleh,” ujarnya.
Para PSK tetap kembali berprofesi sebagai PSK
Putra juga menyebut, keberadaan PSK dari daerah Jalan Raya Parung tidak diperbolehkan ada karena sudah ditertibkan dan permintaan dari masyarakat.
“Iya, di sana (sambil menunjuk ke arah daerah Kemang, red). Kalau di sana nggak boleh (sambil menunjuk ke arah Jalan Raya Parung, red). Sudah ditertibkan, permintaan dari masyarakat,” bebernya.
Menurutnya, meskipun sudah bersih dari para PSK tersebut, namun mereka tetap saja ada.
Bahkan, Putra mengaku masih ada saja para wanita yang kembali lagi bekerja sebagai PSK.
Mengaku sering mendapat curhatan para PSK
Putra mengaku sering mendapat curhatan para PSK. Banyak di antara mereka bahkan berasal dari daerah pelosok demi mencari nafkah di daerah Kemang ini.
“Kalau ada yang benar-benar cari nafkah, kita kasihan juga,” ujar.
Ia mengaku, terkadang perlu membantu para PSK itu sekedar untuk menambah bantuan biaya hidup mereka.
“Iya, kasihan gitu, iya, ada janda yang terpaksa cari nafkah (dengan menjadi PSK, red),” ujarnya.
Ada juga di antara mereka, katanya, memiliki beberapa anak dan harus berjuang mencari nafkah.
PSK ‘main mata’ dengan pihak berwajib, informasi lowker dari jalur pertemanan
Jika para PSK tersebut ditangkap pihak berwajib, kata Putra, hal itu tidak berlangsung lama.
Meskipun, lanjutnya, bisa jadi memang dikasih keterampilan.
“Ya, balik-balik lagi nanti juga,” ujarnya.
Soal penyebaran informasi lowongan kerja PSK ini, katanya, peredaraannya melalui jalur pertemanan.
“Dia bilang (para PSK itu, red) kalau di sini dapat kerja pabrik atau apa gitu, nggak bilang kalau kerja kayak gini,” bebernya.
PSK Kemang tinggal di kontrakan atau mess
Para PSK itu, menurut Putra, tinggal di kontrakan atau mess.
“Mereka ada yang tinggal di kontrakan atau di mess,” ujarnya.
Menurutnya, jika ingin bisa bergabung sama mereka, cukup datangi mereka di lokasi tongkrongan mereka.
“Kalau mau, mbak ke sana, datang aja, numpang istirahat, ajak ngobrol (sambil ngopi, red) yang ada di warung-warung, jangan yang di jalan, tapi kalau ada tamu cowok (calon pelanggan, red) tahu diri aja,” tutur pria berperawakan kurus ini.
Warga Kemang benarkan kegiatan ini sudah lama berlangsung
Salah seorang warga Kemang bernama Nona, (nama samaran, red) membenarkan soal fakta kegiatan prostitusi di daerahnya.
“Oo iya, di situ emang terkenal dengan prostitusinya,” aku wanita cantik ini kepada Pojokbogor.com.
Nona mengaku di daerah Parung dekat Pom bensin berdasarkan informasi yang ia ketahui, banyak hal aneh.
“Coba transit ke Parung yang dekat pom bensin, di situ bnyak yang aneh gitu deeh,” akunya, Selasa (28/8/2018) malam.
Zaman dulu jika transit ke Parung, akan ditemui para PSK
Dahulu, kata Nona, jika transit di Parung akan banyak ditemui PSK yang dibawa ke sana.
Hanya saja, ia tidak bisa memastikan untuk kondisi saat ini apakah masih seperti itu atau tidak.
“Transit ke Parung tuh banyak PSK yang dibawa ke sana. Itu dulu sih, gak tau sekarang,” ujar perempuan yang sudah menikah ini.
Daerah Kemang sudah lama ramai akan PSK sejak pukul 21.00 WIB
Dahulu, katanya, di atas pukul 21.00 WIB jika melewati daerah tersebut (sekitar Kemang-Parung, red) ada sejumlah PSK yang suka lambaikan tangan ke arah mobil atau motor.
“Dulu mah waktu masih di sana, di atas jam 9- an malam kalo lewat situ suka ada PSK yang lambai- lambai tangan ke mobil atau motor,” ujar perempuan yang kini berdomisili di Tasikmalaya ini.
Waktu ramai keberadaan para PSK di Kemang, sejak dahulu, katanya, di atas pukul 09.00 WIB dan di bawah pukul 24.00 WIB.
“Iya, di atas jam 9- an, di bawah jam 12- malam,” pungkasnya.
Sumber
0 comments:
Post a Comment