Punya mertua pejabat itu banyak enaknya. Selain bisa menikmati hidup enak dari hasil keringat sang mertua, Donjuan, 38, makin sombong saja. Ia bisa pamer kekuasaan mertua dengan menitipkan saudaranya bekerja di perusahaan relasi si mertua.
Si mertua sungguh baik hati. Demi kasih sayangnya kepada anak dan menantunya, mantan anggota DPR itu sering membantu saudara bahkan tetangga Donjuan untuk bekerja di sebuah perusahaan. Sayang, Donjuan justru memanfaatkan kekuasaan mertuanya untuk menambah pundi-pundi uang.
"Saya sungkan sama ayah dan ibu. Seringkali nitip saudara kerja, ayah dan ibu kan sekarang enggak kayak dulu. Iya kalau satu atau dua kali, ini sudah puluhan yang dititipkan suami ke ayah,” kata Karin, 35, di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, kemarin.
Sebagai anak, Karin justru yang sungkan dengan orang tua maupun relasinya. Pasalnya, sampai sekarang beberapa relasi masih berhubungan dengan dirinya. Ia pun mengaku sering malu karena orang titipan suaminya bekerja tidak sesuai harapan.
”Kadang lulusan SMA ditaruh di bagian staf. Beberapa ada yang instansi publik. Padahal yang S1 juga cukup banyak yang berkualitas,” kata warga Rungkut Asri itu.
Pengusaha fashion yang juga arsitek itu mengaku instansi maupun perusahaan akhirnya menerima saudara suaminya lantaran orang tuanya memiliki saham dan kebijakan di perusahaan itu. ”Logikanya ya malulah. Kalau dari keluarga sendiri sih enggak pernah titip-titip gitu. Semua kerja mandiri, kalau enggak bisa masuk ya bisnis. Dua adik saya juga dokter,” kata Karin.
Yang bikin Karin kesal karena suaminya bukan berniat menolong saudaranya, namun justru meminta biaya tambahan jika sudah diterima sebagai pegawai. ”Makelar pekerjaan. Kejam bagi aku itu. Lha orang butuh kerja kok malah dimintai uang. Bahkan, onok sing gajine habis digawe bayar suaminya. Kadang aku yang ngembalikan. Enggak tega,” kata ibu dua anak itu.
Sementara itu, Donjuan yang hadir dengan wajah galau mengaku tidak ingin berpisah dengan Karin. Ia berharap istrinya memaafkannya. ”Saya enggak niat menodong atau minta uang banyak-banyak sama mereka. Kalau memang uang makelar itu suruh kembalikan akan saya kembalikan,” harap warga asli Tulangan, Sidoarjo.
Sumber : Radar Surabaya
Si mertua sungguh baik hati. Demi kasih sayangnya kepada anak dan menantunya, mantan anggota DPR itu sering membantu saudara bahkan tetangga Donjuan untuk bekerja di sebuah perusahaan. Sayang, Donjuan justru memanfaatkan kekuasaan mertuanya untuk menambah pundi-pundi uang.
"Saya sungkan sama ayah dan ibu. Seringkali nitip saudara kerja, ayah dan ibu kan sekarang enggak kayak dulu. Iya kalau satu atau dua kali, ini sudah puluhan yang dititipkan suami ke ayah,” kata Karin, 35, di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, kemarin.
Sebagai anak, Karin justru yang sungkan dengan orang tua maupun relasinya. Pasalnya, sampai sekarang beberapa relasi masih berhubungan dengan dirinya. Ia pun mengaku sering malu karena orang titipan suaminya bekerja tidak sesuai harapan.
”Kadang lulusan SMA ditaruh di bagian staf. Beberapa ada yang instansi publik. Padahal yang S1 juga cukup banyak yang berkualitas,” kata warga Rungkut Asri itu.
Pengusaha fashion yang juga arsitek itu mengaku instansi maupun perusahaan akhirnya menerima saudara suaminya lantaran orang tuanya memiliki saham dan kebijakan di perusahaan itu. ”Logikanya ya malulah. Kalau dari keluarga sendiri sih enggak pernah titip-titip gitu. Semua kerja mandiri, kalau enggak bisa masuk ya bisnis. Dua adik saya juga dokter,” kata Karin.
Yang bikin Karin kesal karena suaminya bukan berniat menolong saudaranya, namun justru meminta biaya tambahan jika sudah diterima sebagai pegawai. ”Makelar pekerjaan. Kejam bagi aku itu. Lha orang butuh kerja kok malah dimintai uang. Bahkan, onok sing gajine habis digawe bayar suaminya. Kadang aku yang ngembalikan. Enggak tega,” kata ibu dua anak itu.
Sementara itu, Donjuan yang hadir dengan wajah galau mengaku tidak ingin berpisah dengan Karin. Ia berharap istrinya memaafkannya. ”Saya enggak niat menodong atau minta uang banyak-banyak sama mereka. Kalau memang uang makelar itu suruh kembalikan akan saya kembalikan,” harap warga asli Tulangan, Sidoarjo.
Sumber : Radar Surabaya
0 comments:
Post a Comment